Senin, 31 Mei 2010

Jalan ke Hadirat Allah

Glacier
Sewaktu roh berpisah dengan jasad, terdengar olehnya tiga pertanyaan :

Wahai anak Adam.
Kamukah yang meninggalkan dunia atau dunia meninggalkan kamu ?
Kamukah yang mengumpulkan dunia atau dunia mengumpulkan kamu?
Kamukah yang mematikan dunia, atau dunia mematikan kamu?

Ketika mayat diletakkan di tempat untuk memandikan, terdengar olehnya tiga pertanyaan:

Wahai anak Adam.
Dimanakah tubuhmu yang kuat? Mengapa kini kamu tak berdaya?
Dimanakah lisanmu yang lantang dulu? Mengapa kini kamu terdiam?
Dimanakah para kekasihmu? Mengapa kini mereka membiarkanmu sendirian?

Sewaktu mayat diletakkan di atas kain kafan, siap dibungkus, terdengarlah olehnya tiga perintah :

Wahai anak Adam.
Bersiaplah kamu pergi jauh, tanpa membawa bekal. Pergilah dari rumahmu dan jangan kembali.
Naikilah tandu yang tidak akan pernah kamu nikmati lagi setelah itu. Karena kamu akan berdiam di rumah yang penuh kesedihan.

Tatkala mayat dipikul di atas keranda, terdengarlah olehnya tiga seruan :

Wahai anak Adam.
Bahagialah apabila kamu termasuk orang-orang yang bertobat.
Bahagialah apabila kamu selama di dunia beramal baik.
Bahagialah apabila teman karibmu ridho Allah.
Sebaliknya, celakalah kamu jika teman karibmu murka Allah.

Saat mayat diletakkan untuk dishalati, terdengarlah tiga pemberitahuan:

Wahai anak Adam.
Semua amal yang telah kamu perbuat, akan kamu lihat.
Apabila amal itu baik, kamu akan mendapatkan kebahagiaan.
Apabila amal itu jelek, kamu akan mendapatkan penderitaan.

Sewaktu mayat sudah berada di tepi kubur, siap untuk diturunkan ke liang lahat, terdengarlah olehnya tiga pertanyaan:

Wahai anak Adam.
Kedamaian apakah yang kamu bawa untuk menempati rumah miskin ini?
Cahaya apakah yang kamu bawa untuk menempati rumah yang gelap ini?

Tatkala mayat sudah diletakkan di liang kubur, terdengar olehnya pemberitahuan:

Wahai anak Adam.
Ketika berada di punggungku kamu bergelak tawa, kini setelah di perutku kamu menangis.
Ketika berada di punggungku kamu bergembira ria, kini setelah berada di perutku kamu berduka cita.
Ketika berada di punggungku kamu bersilat lidah, kini setelah diperutku kamu membisu seribu bahasa.


Setelah mayat terbujur sendirian dalam kuburan dan sanak keluarga/teman karibnya pulang, Allah Swt berfirman:

"Wahai hamba-Ku,
Sekarang engkau terasingkan sendirian. Mereka telah pergi meninggalkan engkau dalam kesempitan dan kegelapan. Padahal engkau telah berbuat maksiat kepada-Ku semata untuk kepentingan mereka. Akan tetapi, kepadamu Aku mengasihani. Untuk itu, hari ini kamu kuberi rahmat-Ku dengan sesuatu yang mengagumkan semua makhluk. Dan kasih-ku padamu, lebih dari kasihnya seorang ibu kepada anaknya."

(Dikutip dari buku: "Jalan ke Hadirat Allah ", karya Syamsul Rijal Hamid)

"Sesungguhnya Allah ta'ajub pada shalat secara berjamaah". (Shahihul Jami' 1820)

Tidak ada komentar: