Selasa, 13 Juli 2010

Ketika Angin Itu Datang

seorang petani membawa sebutir bibit di tangannya.

saat ia menanam bibit itu iya berkata"bibit yang cantik,aku akan selalu merawatmu, menjagamu dan menyiramimu dgn kasih sayang..."



setiap hari si petani itu dengan tekun menyirami dan memberikan pupuk sehingga bibit itupun tumbuh dengan subur menjadi pohon yg kuat dan menghasilkan buah yang manis dan banyak. melihat hasil kerjanya, si petani sangat senang.



bibit kini telah menjadi pohon yg sehat dan menghasilkan banyak buah. pohon itu berkata,"wahai petani, kau telah merawatku dengan penuh kasih sayang, oleh karena itu aku pun akan menyayangimu..kau dapat menjadikan aku sebagai tempatmu berteduh kala hujan dan panas, kau dapat mengambil buahku kapan pun kau mau, dan bila perlu, kau pun dapat menebang dahanku untuk mu membangun tempat tinggal."



"terima kasih", kata si petani. dan hubungan mereka pun berjalan harmonis. mereka saling memberi dan menerima, semuanya begitu indah. sebegitu besar cinta diantara mereka, sehingga memberi bukanlah hal yg sulit dan itu menjadi suatu kebiasaan.



hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun...si pohon semakin tua dan mulai jarang berbuah. suatu hari, si petani menemukan sebuah pohon mungil yang cantik. si petani itu mengambilnya, menaruhnya di dalam pot dan menyiraminya dengan kasih sayang. lama kelamaan pohon itu tumbuh dengan cantiknya dan memberikan bunga yang harum semerbak memabukkan. si petani semakin terlena dan lupa kepada si pohon, yg selama ini selalu bersamanya.



si petani semakin jarang menyirami si pohon dengan kasih sayang. kalau pun ia menyiraminya, hanya separuh hati. lama kelamaan si pohon menjadi sedih dan layu..ia merasa, kini tempatnya telah tergantikan.



Pada suatu malam, ada badai yang sangat dahsyat...petir menyambar, hujan mengguyur dengan derasnya, dan angin bertiup sangat kencang...sang petani membawa tanaman cantik yg penuh bunga ke dalam rumah. ia takut sekali kehilangan si bunga. karena bunga itu begitu cantik.



petani lupa, bahwa pohon mengamatinya. hati si pohon sangat hancur melihat perlakuan si petani yang lebih memilih si bunga. selama ini si pohon begitu mencintai si petani,dan rela memberikan semuanya..tetapi ternyata si petani lebih tertarik kepada si bunga...si pohon pun menangis....



tiba-tiba, angin yang begitu besar menghantam si pohon...si pohon berusaha untuk bertahan tetapi ia tdk kuat karena hatinya telah hancur...dan akhirnya ia pun tumbang....



******************

dan ketika angin itu datang...semua...kembali ke titik nol..........



hampa..kosong......

Tidak ada komentar: